Secararesmi, pencak silat mulai dipertandingkan pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta. Saatini pencak silat tidakhanya berkembang di Indonesia, tetapi sudah menyebar ke seluruh dunia. Bahkan, pada tanggal 11 Maret 1980 dibentuk PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa). Pencak silat mulai dipertandingkan di SEA Games sejak tahun 1987.
Pengertian Pencak Silat – Pernahkah Grameds menonton film IP Man? Atau aksi laga Jackie Chan, Jet Li, dan film-film Hollywood yang menggunakan aksi bela diri untuk menyelamatkan diri ataupun menyerang lawan? Menontonnya tentu membuat kita memunculkan perasaan ingin mempelajari bela diri. Ada salah satu aktor Indonesia yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bermain pencak silat, sebut saja Iko Uwais. Bagaimana dia mempelajari pencak silat hingga bisa menjadi mahir? Sebelum Grameds mencari tahu tentangnya, ada baiknya Grameds mengenal pencak silat lebih jauh dulu. Yuk, Grameds. A. Pengertian Pencak SilatB. Sejarah Pencak Silat di IndonesiaC. Organisasi yang Menaungi Pencak SilatD. Teknik Dasar Pencak Silat1. Teknik Kuda-kuda2. Teknik Pasang3. Teknik Pola Langkah4. Teknik Arah atau Delapan Penjuru Mata Angin5. Teknik Pukulana. Teknik Pukulan Depanb. Pukulan Bandulc. Pukulan Tegakd. Pukulan Melingkare. Pukulan Samping6. Teknik Tendangana. Tendangan Lurusc. Tendangan Melingkard. Tendangan Jejage. Tendangan Sabitf. Tendangan T g. Tendangan Belakang7. Teknik Tangkisana. Tangkisan Satu Lenganb. Tangkisan Dua Lengan8. Teknik Kuncian9. Teknik Guntingan10. Teknik BerbaringE. Jurus-jurus Pencak SilatF. Perguruan SilatG. Peraturan Pencak Silat1. Peraturan Umum2. Peraturan Pertandingan3. Peraturan Nilai4. Peraturan Menang5. Peralatan Pencak Silat6. Gelanggang Pencak SilatRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Ada beberapa versi makna dari olahraga ini. Pencak silat memiliki arti dari dua kata yang menyusunnya. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang memiliki peraturan. Sedang silat memiliki arti gerakan bela diri yang paripurna dan bersumber dari rohani. Versi kedua, menurut Thomas A. Green dalam bukunya yang berjudul Martial Arts of the World An Encyclopedia of History and Innovation Martial Arts of the World An Encyclopedia of History and Innovation, pencak lebih sering digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur. Sementara kata silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Seiring perkembangannya, terbentuk definisi baru untuk olahraga ini. Masih menurut Green, pencak digunakan untuk mengunggulkan unsur seni dan keindahan gerakan. Dan silat merupakan inti ajaran bela diri dalam sebuah pertarungan. Pencak silat yang merupakan hasil budaya manusia Indonesia dalam membela serta mempertahankan eksistensi dan integritasnya ini dapat Grameds pelajari melalui buku Keterampilan Dasar Pencak Silat. B. Sejarah Pencak Silat di Indonesia Olahraga pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli produk Kepulauan Nusantara. Olahraga ini juga tersebar dan dikenal luas di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan. Dari sisi sejarah, olahraga pencak silat hampir mirip dengan olahraga renang. Ia ada lebih dulu sebelum dikonsep menjadi sebuah olahraga. Mengapa demikian? Karena pencak silat dan renang merupakan satu aktivitas yang diperlukan untuk bertahan hidup dan menghadapi tantangan alam. Keduanya ada karena mengikuti insting manusia. Adapun pencak silat yang saat ini kita kenal merupakan pengembangan dari bela diri alami dari nenek moyang kita. Begitupun nenek moyang Indonesia. Untuk keperluannya dalam menghadapi kondisi alam dan bertahan hidup, mereka mengambil inspirasi bela diri dari gerakan binatang yang ada di dekat mereka. Sebut saja gerakan kera, harimau, burung elang, dan ular. Namun, tidak menutup kemungkinan juga inspirasi tersebut didapatkan untuk keperluan berburu dan berperang. Seorang ilmuwan sekaligus ahli beladiri asal Jepang, Donald Frederick “Donn” Draeger, menyebutkan bahwa bukti seni bela diri sudah ada sejak jaman Hindu-Budha di Kepulauan Nusantara dapat ditemukan pada artefak-artefak senjata. Tidak hanya itu, ditemukan pahatan relief-relief di Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang menggambarkan posisi kuda-kuda silat. Dalam bukunya yang berjudul Weapons and fighting arts of Indonesia, Draeger menyebutkan, bagi nenek moyang Indonesia, bela diri silat dan senjata memiliki kaitan yang sangat erat. Pasalnya, selain untuk keperluan olah tubuh, keduanya memiliki arti spiritual yang tertanam dalam kebudayaan Indonesia. Menurut referensi lainnya, pencak silat juga mendapatkan pengaruh dari bela diri China dan India. dan beberapa negara lainnya. Hal ini bisa dimaklumi juga karena Indonesia merupakan tempat yang strategis sebab sering menjadi tujuan dari saudagar-saudagar internasional. Atas dasar kebutuhan yang telah kita sebutkan di atas, tradisi pencak silat tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih setiap daerah memiliki pendekar-pendekar kebanggan, seperti Datuk Suri Diraja dari Sumatera Barat, Prabu Siliwangi di tanah Sunda, Hang Tuah yang menjadi Panglima Malaka, Gajah Mada yang merupakan mahapatih Kerajaan Majapahit, Si Pitung di Betawi. Tidak hanya itu, tersebarnya cerita-cerita heroik para pahlawan kemerdekaan yang mengangkat senjata melawan penjajah seperti Tuanku Imam Bonjol, Pangeran DIponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Cut Nyak Dhien, Cut Meuthia, dan lainnya turut andil dalam mendorong rakyat Indonesia untuk mencari tahu tentang pencak silat. Hal ini mendorong pencak silat masuk ke dalam kurikulum pendidikan bela negara yang diajarkan ke rakyat Indonesia secara luas untuk melawan penjajah. C. Organisasi yang Menaungi Pencak Silat IPSI. Sumber Tersebarnya pendekar di banyak daerah membuat beberapa di antara mereka berkumpul dan bermusyawarah. Dan pada 18 Mei 1948, para pendekar tersebut sepakat untuk mendirikan sebuah lembaga yang bernama Ikatan Pencak SIlat Seluruh Indonesia IPSSI. Kemudian organisasi tersebut berganti nama menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI. Dengan demikian, IPSI merupakan organisasi pencak silat tertua di dunia. Kemudian pada tahun 1980, pesilat dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura berkumpul dan bersepakat atas berdirinya Persatuan Pencak Silat Antarbangsa Persilat. Alhasil, keempat negara tersebut didaulat menjadi pendiri Persilat. Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga terdapat organisasi pencak silat. Persekutuan Silat Singapore PERSIS, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia PESAKA, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam. Kini sudah mulai lahir perguruan silat di Eropa dan Amerika. Tentunya, masing-masing memiliki induk organisasi masing-masing. Pencak silat mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional PON pada tahun 1975. Pada tanggal 13 Desember 2019, Unesco menetapkan pencak silat sebagai salah satu Intangible Cultural World Heritage Warisan Non Benda Dunia. D. Teknik Dasar Pencak Silat 1. Teknik Kuda-kuda Teknik Kuda-kuda Biasanya, teknik dasar yang pertama kali dalam olahraga pencak silat adalah teknik kuda-kuda. Teknik ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menyerang maupun bertahan. Caranya adalah menapakkan kaki ke tanah. Dinamakan kuda-kuda karena posisi kaki seorang dalam melakukan teknik ini bagaikan posisi kaki orang yang naik di atas kuda. Setidaknya, ada enam jenis kuda-kuda dalam olahraga ini, yaitu Kuda-kuda tengah Kuda-kuda depan Kuda-kuda samping Kuda-kuda belakang Kuda-kuda depan belakang Kuda-kuda silang 2. Teknik Pasang Setelah dapat memasang posisi kuda-kuda dengan benar dan baik, Grameds akan diajari cara teknik pasang. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kuda-kuda, posisi kaki, dan posisi tangan. Teknik ini memungkinkan posisi tubuh Grameds lebih fleksibel untuk menyerang maupun bertahan. 3. Teknik Pola Langkah Teknik pola langkah berguna agar pergerakan kita tidak mudah untuk ditebak oleh lawan. Teknik ini dilakukan dengan cara merubah injakan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya dengan pola yang kita susun sendiri. Teknik pola langkah membutuhkan koordinasi antara sikap badan, sikap tangan, pola lantai, dan pola kaki dalam melangkah. Pelajari sikap dasar, kuda-kuda, pembentukan gerakan, teknik serangan, dan teknik belaan yang ada melalui buku Pencak Silat karya Erwin Setyo Kriswanto dibawah ini. 4. Teknik Arah atau Delapan Penjuru Mata Angin Seorang pesilat tentu memerlukan arah agar dapat menyerang dengan baik. Begitu pula untuk mempertahankan diri dari serangan lawan. Teknik ini berfungsi agar Grameds bisa menentukan arah dengan baik. Titik tumpu Grameds ada di tengah ya. Kemudian Grameds bisa melangkah ke beberapa arah sebagaimana delapan arah mata angin, yakni timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut. Atau untuk mudahnya, belakang, serong kiri belakang, samping kiri, serong kiri depan, depan, serong kanan depan, samping kanan, serong kanan belakang. 5. Teknik Pukulan Teknik Pukulan Teknik pukulan merupakan suatu upaya untuk menyerang lawan dengan menggunakan tangan. Namun Grameds harus memahami nih, bagaimana sih melakukan teknik pukulan yang benar? Jangan sampai niat hati mau menyerang lawan, tapi Grameds malah cedera karena salah melakukan tekniknya. Ada beberapa macam teknik pukulan, yaitu a. Teknik Pukulan Depan Teknik ini merupakan pukulan yang lintasannya lurus ke depan. Pukulan ini dapat dilakukan dengan dua macam sikap yang berbeda. Pertama posisi kaki di depan, namun tangan sejajar. Kedua, posisi kaki di depan, namun tangan tidak sejajar. Beberapa kesalahan yang kerap kali dilakukan oleh seorang pesilat adalah badan kaku, kekuatan kaki kurang, tangan kurang mengepal, pukulan kurang kuat, dan badan tidak seimbang. b. Pukulan Bandul Pukulan ini seperti gerakan bandul, yakni pukulan yang gerakan tangannya dari bawah ke atas. Siku ditekuk 90o dengan kaki yang sejajar dengan maupun tidak sejajar. Bebas. Cara melakukan pukulan bandul adalah dengan memasang kuda-kuda yang tengah. Kemudian silangkan kedua tangan di depan dada. Telungkupkan kepala dan ayunkan salah satu tangan ke depan untuk memukul. Pertahankan tangan lainnya di posisi awal untuk melindungi tubuh dari serangan lawan. Begitu pukulan pertama selesai, susul pukulan berikutnya dengan menggunakan tangan yang lain. Jangan lupa ya Grameds, tangan yang awalnya digunakan untuk memukul digunakan untuk bertahan. c. Pukulan Tegak Sasaran dari pukulan tegak adalah bahu atau sendi bahu. Pertama, pasang kuda-kuda tengah. Kemudian letakkan kedua tangan di depan dada bukan menyilang. Kepalkan jari-jari tangan yang digunakan untuk memukul. Pukulkan salah satu tangan dengan tegak. Satu tangan lain tetap di posisi awal untuk melindungi tubuh. Lakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri. d. Pukulan Melingkar Sasaran pukulan melingkar biasanya pinggang lawan. Sebagaimana namanya, pukulan ini dilakukan dengan menggerakkan tangan secara melingkar. Pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan pukulan dapat mempengaruhi kualitas pukulan. e. Pukulan Samping Pukulan ini mengarah ke samping tubuh dengan menggunakan punggung tangan. Arah pukulan dapat dilakukan ke samping atau depan namun dimulai dari arah samping. 6. Teknik Tendangan Teknik tendangan Teknik tendangan merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menyerang lawan dengan menggunakan kaki. Namun demikian, tidak jarang tendangan digunakan untuk bertahan dari serangan musuh. Seperti apa saja sih Grameds jenis-jenis tendangan dalam pencak silat ini? Yuk kita bahas. a. Tendangan Lurus Teknik tendangan ini dilakukan ke arah depan menuju sasaran yang menggunakan ujung kaki. Oh ya, pastikan tungkai kaki Grameds lurus dan badan juga tegak ya. Badan menghadap ke lawan dan kaki yang digunakan mengenai lawan adalah bagian pangkal jari kaki. c. Tendangan Melingkar Dengan melakukan tendangan menggunakan hentakan punggung kaki, Grameds sudah dikatakan melakukan tendangan melingkar. Misalkan saja Grameds melakukan tendangan menggunakan kaki kanan, kaki kiri digunakan untuk kuda-kuda kiri. Kemudian kaki kanan ditendangkan ke arah samping. Bagian tubuh lawan yang ditendang bersentuhan dengan punggung kaki Grameds. Agar tubuh Grameds seimbang, posisikan kedua tangan di depan dada. Jangan lupa untuk memastikan adanya hentakan kaki ya, Grameds. d. Tendangan Jejag Tendangan ini juga dinamakan sebagai tendangan jejeg di Jawa atau tendangan gejos. Tendangan ini menjadikan perut lawan sebagai sasaran. Tendangan jejag dilakukan dengan cara mengangkat lutut setinggi-tingginya dan mendorong tungkai ke perut lawan. e. Tendangan Sabit Tendangan sabit dilakukan dengan cara menendang perut lawan dengan lintasan melengkung seperti bentuk sabit. f. Tendangan T Posisikan tubuh Grameds menyamping dan lakukan tendangan yang lintasannya lurus mengarah ke samping. Lawan akan terkena bagian tajam telapak kaki dan tumit. Ada tiga macam tendangan T, yaitu T jepret, T lompat, dan T gantung. g. Tendangan Belakang Lakukan tendangan ini dengan membelakangi lawan. Putar tubuh sambil melakukan tendangan yang mengenai perut atau kepala lawan dengan telapak kaki atau tumit Grameds. Pelajari teknik lainnya pada Buku Pintar Pencak Silat karya Fitri Haryani yang ada dibawah ini. 7. Teknik Tangkisan Dalam pencak silat, sehebat apapun kemampuan menyerang akan percuma kalau Grameds tidak memiliki kemampuan bertahan yang baik. Keduanya harus seimbang. Teknik tangkisan merupakan salah satu bentuk teknik pertahanan dalam pencak silat. a. Tangkisan Satu Lengan Tangkisan dalam, menangkis serangan dari luar ke dalam. Tangkisan luar, menangkis serangan dari dalam ke luar. Tangkisan atas, ditujukan untuk melindungi kepala. Arah tangkisan dari bawah ke atas. Tangkisan bawah, ditujukan untuk melindungi kaki dan paha. Arah tangkisan dari atas ke bawah. b. Tangkisan Dua Lengan Tangkisan dua lengan dengan telapak tangan. Tangkisan dua lengan dengan lengan bawah. 8. Teknik Kuncian Selain bertahan dan menyerang, pesilat perlu menguasai bagaimana lawan mati kutu. Teknik kuncian bisa membuat lawan tidak berkutik karena tubuhnya bagaikan dikunci. Pernah menonton pertarungan WWE Smackdown? Dalam pertarungan tersebut banyak sekali dipertontonkan teknik mengunci. Umumnya, untuk melumpuhkan pergerakan lawan, kuncian dilakukan dengan membidik bagian tubuh lawan yang vital, seperti dagu, pergelangan tangan, dan leher. 9. Teknik Guntingan Gerakan yang diawali dengan menendang kemudian disusul dengan jepitan. Bisa dibayangkan ndak nih kalau teknik tersebut mirip menggunting tubuh lawan? Begitu tergunting, lawan akan mudah untuk dijatuhkan dan dilumpuhkan. 10. Teknik Berbaring Teknik berbaring berfungsi untuk mengasah kemampuan jatuhan sekaligus sebagai salah satu cara pertahanan diri. Ada tiga jenis teknik berbaring, yakni Teknik berbaring telungkup jatuhan depan. Teknik berbaring miring jatuhan samping kiri atau kanan. Teknik berbaring telentang jatuhan ke belakang. Pencak Silat untuk Generasi Penerus E. Jurus-jurus Pencak Silat Pencak silat memiliki banyak sekali jurus. Beberapa di antaranya adalah Jurus Kuntao Jurus Pulo Kali Jurus Brajamusti Jurus Silat Pamur Jurus Kelima F. Perguruan Silat Ada begitu banyak perguruan silat yang ada di Indonesia. Pada tahun 1993 saja, perguruan silat Indonesia yang tercatat sebagai anggota IPSI berjumlah 840, di antaranya adalah Tapak Suci Persatuan Pencak Silat Indonesia PPSI Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT Kera Sakti Merpati Putih Perguruan Pencak Indonesia Harimurti Pagar Nusa Dan Lain-lain G. Peraturan Pencak Silat 1. Peraturan Umum Usia remaja 14-17 tahun. Usia dewasa 17-35 tahun. Umur peserta disesuaikan dengan hari pertama pertandingan. Jika di hari kedua pertandingan peserta sudah berganti usia atau saat pendaftaran usia tidak masuk rentang tersebut, maka tetap dianggap usia saat hari pertama pertandingan saja. Dada, punggung, perut, tangan, tungkai, pinggang kiri-kanan merupakan bagian tubuh yang boleh diserang. Tidak diperbolehkan menyerang kemaluan lawan. Menyerang selain bagian di atas akan dicatat sebagai pelanggaran. Dan pelanggaran hanya boleh dilakukan dua kali. Lebih dari itu peserta akan didiskualifikasi. 2. Peraturan Pertandingan Pertandingan dilakukan dalam tiga babak. Setiap babak berlangsung selama dua menit dan diiringi jeda satu menit. Peserta yang bertanding diharuskan memenuhi pembelaan elakan, tangkisan, hindaran, serangan menuju sasaran baik menggunakan kaki maupun tangan, mengunci lawan, dan menjatuhkan lawan. Setiap peserta yang bertanding harus melakukan serangan yang memiliki pola. Mulai dari sikap awal, pasangan, koordinasi gerakan, sampai kembali ke sikap awal. 3. Peraturan Nilai Nilai 1 Seorang atlet berhasil melakukan tangkisan atau elakan serangan lawan. Kemudian disusul dengan pukulan yang berhasil masuk ke area tubuh lawannya. Atau atlet tersebut berhasil melakukan teknik jatuhan. Nilai 2 Lawan terkena serangan kaki yang Grameds lakukan. Nilai 3 Lawan berhasil Grameds jatuhkan. Nilai 4 Grameds berhasil mengunci lawan. 4. Peraturan Menang Jika lawan tidak bisa melanjutkan pertandingan, baik karena keputusan pelatih, keputusan dokter, ataupun justru lawan menyatakan menyerah, maka Grameds akan dianggap menang teknik. Jika wasit mengangkat tangan Grameds serta memilih Grameds sebagai pemenang pertandingan, maka Grameds dianggap menang angka. Sebagaimana yang tersebut di dalam peraturan, jika lawan melakukan pelanggaran tiga kali, melakukan pelanggaran berat, maka Grameds akan dianggap menang diskualifikasi. Jika lawan tidak hadir ataupun mengundurkan diri sebelum pertandingan dimulai, maka Grameds akan dianggap menang. Jika lawan yang terkena serangan yang sah dari Grameds tidak dapat bangkit sampai hitungan wasit di angka sepuluh, maka Grameds akan dianggap menang mutlak. 5. Peralatan Pencak Silat Peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan pencak silat adalah sebagai berikut Seragam dan sabuk. Body protector. Samsak. Footwear protection. Skin decker. Genital protector. Matras. 6. Gelanggang Pencak Silat Arena Pertarungan Pencak Silat Ukuran gelanggang pencak silat mempunyai ukuran sebagai berikut Luas gelanggang 100 m2 Panjang gelanggang 10 m Lebar gelanggang 10 m Diameter lingkaran kecil 3 m Diameter lingkaran kedua 8 m Grameds, demikianlah sekilas info mengenai olahraga pencak silat. Gramedia tidak pernah lelah menjadi SahabatTanpaBatas untuk Grameds dalam menyajikan buku-buku terbaik pilihan Gramedia untuk membantumu belajar bela diri. Selamat berlatih! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Nanda Iriawan Ramadhan Rekomendasi Buku Keterampilan Dasar Pencak Silat Politik Tenaga Dalam, Praktik Pencak Silat Di Jawa Barat Gerak Langkah Pencak Silat Baringin Sakti ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Ketentuan- kentuan kemenangan yang dimuat dalam peraturan pencak silat adalah sebagai berikut: Menang angka: Ketika juri memenangkan salah satu pesilat yang memiliki jumlah angka terbanyak, setelah menyelesaikan 3 babak pertandingan. Menang teknik: Ketika lawan main tidak bisa melanjutkan pertandingan. Penyebabnya:
Pengertian Pencak Silat Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara. Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat merupakan permainan keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan membela diri. Pencak silat juga diartikan oleh menurut beberapa ahli sebagai berikut Pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga merupakan penguasaan gerak efektif dan terkendali serta sering dipergunakan dalam latihan sabung atau pertandingan. Pencak silat adalah sebagai fitrah manusia untuk membela diri dan sebagai unsur yang menghubungkan gerakan, dan pikiran olah gerak dan olah pikir. Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian dan Macam Olahraga Atletik Sejarah Pencak Silat Menurut ahli sejarah, pencak silat pertama kali ditemukan di Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya di abad ke VII, kemudian menyebar ke Semenanjung Malaka dan Pulau Jawa. Lalu pada abad ke XVI Kerajaan Majapahit memanfaatkan pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayahnya. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik Hindu-Budha serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI. Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Bola Basket beserta Peraturan dan Teknik Aspek dan Bentuk Pencak Silat Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu Aspek Mental Spiritual Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain Aspek Seni Budaya Budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. Aspek Bela Diri Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat. Aspek Olah Raga Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah dan Teknik Permainan Bola Voli Teknik Pencak Silat Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat juga ada dasar-dasar teknik dalam mempelajarinya, antara lain sebagai berikut Kuda-kuda Pencak Silat Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai pertama adalah kuda-kuda. Kuda-kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat akan menyerang ataupun bertahan. Di dalam teknik pencak silat sendiri kuda-kuda terbagi menjadi enam, yaitu Kuda-kuda depan. Kuda-kuda tengah. Kuda-kuda belakang. Kuda-kuda samping. Kuda-kuda silang. Kuda-kuda depan dan belakang. Sikap Pasang Pencak Silat Sikap pasang dalam pencak silat, merupakan sebuah posisi yang dikombinasikan dengan kuda-kuda dan memiliki sifat lebih mudah sesuai dengan gerakan ketika hendak akan melakukan serangan atau bertahan dalam pencak silat. Ada banyak sikap pasang dalam teknik dasar pencak silat. Namun dengan adanya sifat pasang, pencak silat memiliki beberapa ciri khas dari setiap aliran atau perguruan yang dapat membedakan dengan lainnya. Ada beberapa hal yang harus teman-teman mengerti mengenai sikap pasang dalam permainan pencak silat. Secara umum terdapat 4 macam sikap pasang yang sudah dikenal dengan secara luas. Pasang satu. Pasang dua. Pasang tiga. Pasang empat. Gerak Langkah Pencak Silat Gerak Langkah dalam pencak silat, merupakan teknik dasar gabungan dalam pencak silat. Teknik ini merupakan perkembangan dari gerakan kuda-kuda yang lebih mudah. Supaya gerakan ini tidak mudah untuk dibaca oleh lawan, teman-teman bisa melakukan perubahan injakan kaki dari sudut ke sudut lain. Berikut ini adalah 6 macam-macam pola langkah dalam teknik dasar pencak silat, yaitu Gerak langkah segitiga. Gerak langkah zig-zag. Gerak langkah lurus. Gerak langkah segi empat. Gerak langkah U. Gerak langkah S. Teknik Arah Pencak Silat Selain pola langkah, dalam teknik dasar pencak silat yang selanjutnya adalah arah. Arah berhubungan dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang ataupun bertahan. Hal ini juga dikenal sebagai depalan penjuru mata angin di dalam dunia persilatan. Arah dalam pencak silat meruapakan gerakan yang berhubungan dengan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau bertahan. Dalam dunia persilatan teknik arah disebut dengan depalan penjuru mata angin. Teknik Tendangan Pencak Silat Teknik dasar pencak silat yang tak kalah pentingnya adalah tendangan. Teknik tendangan dalam pencak silat memiliki banyak jenis dengan tujuan yang berbeda-beda. Teknik tendangan sama dengan pembelaan dalam pencak silat. Berikut ini adalah macam-macam tendangan dalam pencak silat yang harus teman-teman ketahui pastinya Tendangan A – Tendangan yang lurus ke depan dengan target adalah ulu hati. Tendanngan C atau Sabit – Tendangan dari samping dengan mengarah ke bagian tulang rusuk lawan. Tendangan T – Tendangan samping dengan mamakai pedang kaki telapak, atau tumit dengan membentuk huruf T. Tendangan Melingakar – Tendangan yang dilakukan dengan gerakan memutar kaki dengan hentakan pada tumit, gerakan silat ini biasanya di tergetkan pada dada dan punggung lawan. Teknik Pukulan Pencak Silat Teknik pukulan dalam pencak silat merupakan pembelaan pergerakan lawan pencak silat. Teknik dasar pukulan pencak silat merupakan usaha untuk melakukan serangan kepada lawan. Dalam teknik serangan pencak silat ada 4 macam pukulan dalam pencak silat yang harus teman-teman kuasai Pukulan Dalam Pencak Silat Pukulan Lurus dilakukan dengan fokus ke arah sasaran yang berada di depan, serta menekuk tangan di dada sebagai pertahanan. Pukulan Tegak dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan pukulan lurus, tapi sasaran untuk pukulan tegak adalah sisi bahu pada lawan. Pukulan Bandul atau Uppercut yakni gerakan dengan mengayunkan tangan ke arah ulu hati lawan. Pukulan Melingakar merupakan jenis pukulan dengan menargetkan pada pinggang lawan. Untuk memperkuat pukulan dalam teknik dasar pencak silat, bisa dilakukan dengan beberapa poin di bawah ini Berlatih memukul dengan keras. Melatih kekuatan pukulan dengan makiwara. Melatih pukulan tangan dengan samsak. Melatih kekuatan otot pergelangan tangan dengan hand grip. Membangun kekuatan otot di sekita tangan. Teknik Tangkisan Pencak Silat Secara umum pertahanan memiliki pengertian suatu reasksi anggota badan terhadap gerakan yang bertujuan dalam melakukan penyerangan atau sesuatu yang dapat membahayakan. Tujuan dalam melakukan gerak tangkisan adalah menangkis serangan lawan mulai yang di mulai dari beberapa jenis pukulan atau tendangan dalam pencak silat. Ada 4 teknik tangkisan dalam pencak silat, yaitu Teknik dasar tangkisan luar pencak silat. Tekni dasar tangkisan dalam pencak silat. Teknik dasar tangkisan atas pencak silat. Teknik dasar tangkisan bawah pencak silat. Teknik Kuncian Pencak Silat Teknik kuncian merupakan salah satu jurus pencak silat yang mematikan dan paling ampuh dalam melumpuhkan lawan selain teknik pukulan dan tendangan. Jurus dalam pencak silat yang memang menjadi kunci dalam hasil akhir suatu pertandingan. Kuncian dalam pencak silat memiliki sifat untuk melumpuhkan gerakan silat pada lawan. Teknik ini menyasar pada bagian vital tubuh lawan, seperti Leher. Pergelangan tangan. Lengan. Dagu. Selakangan kaki. Bahu. Dll. Teknik kuncian itu sendiri dapat dilakukan dengan tangan serta bantuan dari kaki yang saling berkolaborasi. Tenik Guntingan Pencak Silat Teknik gunting dalam pencak silat dilakukan dengan cara menendang dan menjepit anggota tubuh lawan yeng bertujuan untuk menjatuhkan sekaligus mengunci pergerakan lawan. Sasaran yang harus teman-teman ketahu dalam teknik gunting adalah Guntingan bawah yang bersasaran kaki. Guntingan tengah dengan sasaran dada. Guntingan atas dengan sasaran leher. Walaupun teknik ini termasuk ilmu dasar, tapi untuk teman-teman yang masih dalam tahap belajar pencak silat atau pemula tidak dianjurkan dalam melakuklan teknik guntingan. Teknik Berbaring Pencak Silat Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari serangan lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika terjatuh, kita tetap bisa membela diri dan membalikkan keadaan. Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari Sikap Miring Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus sambil menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya digunakan sebagai penopang badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan lantai, dan tangan lainnya menopang paha. Sikap Telentang Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu tungkai kaki dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu tangan berada di tanah dengan membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada. Sikap telungkup. Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap. Kedua kaki diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku dibengkokkan dengan kokoh. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Macam-Macam Start Jongkok Dalam Dunia Atletik Peraturan dan Tata Cara Pencak Silat Pasal Peraturan dalam Pencak Silat Pasal I Peraturan Pertandingan Kategori TANDING , Kategori TUNGGAL , Kategori GANDA Kategori REGU Pasal 2 Penggolangan Pertandingan dan Ketentuan Tentang Umur serta Berat Badan a • Penggolangan pertandingan Pencak Silat menurut umur dan nantinyanya semua kategori terdiri atas – Golongan Usia Dini, Putra dan Putri, berumur diatas 9 s/d 12 tahun. – Golongan Pra Remaja,Putra dan Putri, berumur diatas 12 s/d 14 tahun. – Golongan Remaja, Putra dan Putri, berumur diatas 14 s/d 17 tahun. – Golongan Dewasa, Putra dan Putri, berumur diatas 17 s/d 35 tahun. b • Kebenaran tentang umur pesilat dibuktikan dengan Akte Kelahiran / Ijazah Paspor yang asli atau dengan fotocopy yang sudah dilegalisir. Pasal 3 Kategori dan Kelas Pertandingan Usia Dini a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Putri Kelas A 26 kg s/d 27 kg, Kelas B diatas 27 kg s/d 28 kg, Kelas C diatas 28 kg s/d 29 kg, Kelas D diatas 29 kg s/d 30 kg,Kelas E diatas 30 kg s/d 31 kg,Kelas F diatas 31 kg s/d 32 kg,Kelas G diatas 32 kg s/d 33 kg, Kelas H diatas 33 kg s/d 34 kg b • TUNGGAL terdiri atas Tunggal Putra, Tunggal Putri, GANDA terdiri atas Ganda Putri, Ganda Putri c • REGU terdiri atas Regu Putra, Regu Putri. d • Seluruh kategori, tanding, tunggal, ganda dan regu dapat diikuti oleh seorang pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya Pasal 4 Kategori dan Kelas Pertandingan Pra Remaja Kategori dan kelas pertandingan untuk Pra Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra / Putri Kelas A 28 kg s/d 30 kg, Kelas B diatas 30 kg s/d 32 kg, Kelas C diatas 32 kg s/d 34 kg, Kelas D diatas 34 kg s/d 36 kg, Kelas E diatas 36 kg s/d 38 kg, Kelas F diatas 38 kg s/d 40 kg, Kelas G diatas 40 kg s/d 42 kg, Kelas H diatas 42 kg s/d 44 kg, Kelas I diatas 44 kg s/d 46 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 tiga kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI. b • TUNGGAL, GANDA dan REGU seperti pembagian kelas, untuk dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta. c • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 5 Kategori dan Kelas Pertandingan Remaja Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Putri, Kelas A 39 kg s/d 42 kg, Kelas B diatas 42 kg s/d 45 kg, Kelas C diatas 45 kg s/d 48 kg,Kelas D diatas 48 kg s/d 51 kg, Kelas E diatas 51 kg s/d 54 kg, Kelas F diatas 54 kg s/d 57 kg, Kelas G diatas 57 kg s/d 60 kg, Kelas H diatas 60 kg s/d 63 kg, Kelas I diatas 63 kg s/d 66 kg Demikaian seterusnya dengan selisih 3 tiga kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 Kelas untuk PUTRI. b • TUNGGAL, GANDA dan REGU seperti pembagia kelas untuk dewasa dengan penyesuaian pada umur peserta. c • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 6 Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja a • TANDING terdiri atas Tanding Putra Kelas A 45 kg s/d 50 kg, Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg, Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg, Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg, Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg, Kelas H diatas 80 kg s/d 85 kg, Kelas I diatas 85 kg s/d 90 kg, Kelas J diatas 90 kg s/d 95 kg, Kelas Bebas diatas 95 kg s/d 110 kg Tanding Putri terdiri atas Kelas A 45 kg s/d 50 kg,Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg, Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg,Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg, Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg, Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg,Kelas Bebas diatas 75 kg s/d 90 kg b • TUNGGAL terdiri atas Tunggal Putra, Tunggal Putri c • GANDA terdiri atas Ganda Putra, Ganda Putri d • REGU terdiri atas Regu Putra, Regu Putrii. e • Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jantinanya. Pasal 7 Ketentuan Pertandingan. Kategori TANDING Babak pertandingan a • Untuk usia dini dan Pra remaja Pertandingan dilangsungkan dalam 2 babak Tiap babak terdiri dari 1,5 menit b • Untuk Remaja dan Dewasa Pertandingan dilangsungkan dalam 3 babak, Tiap babak terdiri atas 2 menit, Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 menit, Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak, termasuk waktu bertanding, Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan, yang sah tidak termasuk waktu bertanding Pendamping dalam Pencat Silat Setiap pesilat khusus untuk untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat sebanyak-banyaknya 2 orang yang memahami dengan baik seluruh ketentuan dan peraturan pertandingan pecak silat, sedapatnya yang telah berpredikat pelatih tingkat kebangsaan nasional. Pakaian Pendamping Pesilat adalah sabuk / bengkung warna merah lebar 10 cm dengan badge badan induk organisasi nasional didada sebelah kiri dan nama negara dibagian punggung. Dalam pelaksana suatu pertandingan suatu pertandingan, setiap pesilat khusus untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat sebanyak-banyaknya 2 orang. Pendamping Pesilat bertugas memberikan nasehat serta membantu keperluan pesilat pada saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat diantara babak Pendamping Pesilat tidak diperkenankan • Memberikan isyarat / aba-aba dengan suara kepada pesilatnya yang sedang bertanding di gelanggang • Duduk / berdiri dengan sikap yang tidak sopan • Melakukan tindakan atau gerakan yang berlebihan dalam mengembalikan kesegaran Pesilat pada waktu istirahat. Membawa minuman yang mengandung alcohol atau yang dapat merangsang pesilat. • Mengenakan asesoris apapun selain pakaian silat Asesoris yang tidak boleh anatara lain topi, cap, rompi, jaket, tas pinggang, sepatu, sandal dll. • Memasuki gelanggang kecuali atas permintaan Wasit • Mengambil foto / video jalannya pertandingan pesilat yang didampinginya. Hanya seorang Pendamping Pesilat yang boleh memasuki gelanggang sudut pesilat pada saat tidak aktif bertanding. Salah seorang Pendamping Pesilat haruslah yang sejatina dengan pesilat yang bertanding. Tata cara pertandingan Pencat Silat Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan juri ke gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada ketua pertandingan. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari Wasit, memasuki gelanggang dari sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada Wasit dan ketua Pertandingan. Selanjutnya kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan. Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan tangan dan siap untuk memulai pertandingan. Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat mematuhi larangan-larangan yang ditentukan. Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing. Pendamping Pesilat melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan pasal 5 ayat 4. Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan Wasit. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing – masing untuk menunggu keputusanpemenang. Selesai Pemberian hormat dan berjabatan tangan. Ketentuan Aturan bertanding pencat silat Pesilat saling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan serangan Penak Silat serta yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi teknik, seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang dimulai dari sikap pasang, langkah serta mengukur jarak terhadap lawan dan koordinasi dalam melakukan serangan / pembelaan serta kembali ke sikap pasang. Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap awal / pasang atau pola langkah, serta adanya joordinasi dalam melakukan serangan dan pembelaan. Setelah melakukan serangan / pembelaan harus kembali pada sikap awal / pasang dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-aba “ LANGKAH “ jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara kearah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari 4 jenis akan diberhentikan oleh wasit. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan yang dilakukan secara beruntun dinilai satu serangan. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tidak terhalang, mantap, bertenaga dan tersusun dalam koodinasi teknik serangan yang baik. Aba-aba Pertandingan • Aba-aba “BERSEDIA” digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi pesilat dan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera dimulai. • Aba-aba “MULAI” diguinakan tiap pertandingan dimulai dan akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat. • Aba-aba “BERHENTI” diguinakan untuk menghentikan pertandingan. • Aba-aba “PASANG” dan “SILAT” diguinakan untuk pembinaan. • Pada awal dan akhir pertandingan setiap babak ditandai dengan memukul gong. Sasaran Yang dapat dijadikan sasaran sah dan bernilai dalah “Togok” yaitu bagian tubuh kecuali leher keatas dan dari pusat kemaluan. Dada, Perut pusat keatas,Rusuk kiri dan kanan, Punggung atau belakang badan. Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan antara dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Larangan Pertandingan sebagai pelanggaran Pelanggaran berat Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh, Usaha mematahkan persendian secara langsung, Sengaja mematahkan persendian secara langsung, Membenturkan / menghantukkan kepala dan menyerang dengan kepala, Meyerang lawan sebelum aba-aba “MULAI” dan menyerang sesudah aba-aba “BERHENTI” dari wasit, menyebabkan lawan cidera, Menggumul, menggigit, mencaka, mencengkeram dan menjambak, Menentang, menghina, mengeuarkan kata-kata yang sopan, meludahi dll,Melakukan penyimpangan terhadap aturan bertanding setelah mendapat peringatan I karena pelanggaran hal tersebut. Pelanggaran Ringan Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang, Keluar dari gelanggang secara berturut yang dimaksud dengan berturut-turut adalah dari 2 kali dalam 1 babak, Merangkul lawan dalam proses pembelaan, Melakukan serangan dengan teknik sapuan sambil merebahkan diri berulang kali dengan tujuan untuk mengulur waktu. Nilai dan Ketentuan Hukuman Nilai – 1 kurang 1 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran I Nilai – 2 kurang 2 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran II Nilai – 5 kurang 5 diberikan bila pesilat mendapatkan Peringatan Nilai – 10 kurang 10 diberikan bila pesilat mendapatkan Tegoran Penentuan Kemenangan dalam pencat silat Menang angka Bila jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari pada lawan. Penentuan keenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri. Bila terjadi hasil nilai yang sama maka pemenang ditentukan berdasarkan pesilat yang paling sedikit mendapat nilai hukuman. Bila hasilnya masih sama, maka pemenangnya adalah pesilat yang mengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi / paling banyak. Pada dasarnya nilai 1 + 2 adalah lebih tinggi dari nilai 2 saja. Bila hasilnya masih sama, maka pertandingan ditambah 1 satu babak lagi. Bila hasilnya masih sama, maka tidak perlu diadakan penimbangan ulang, namun dilihat dari hasil penimbangan berat badan 15 menit sebelum bertanding. Bila hasilnya tetap sama, maka diadakan undian oleh Ketua Pertandingan yang disaksikan oleh Delegasi Teknik dan kedua Menejer Tim. Hasil Penilaian Juri diumumkan pada papan nilai, setelah babak terakhir / penentuan kemenangan selesai dilaksanakan. Menang Teknik Karena lawan tidak dapat melanjutkan pertandingan karena permintaan pesilat sediri / mengundurkan diri. Karena keputusan Dokter Pertandingan diberi waktu 60 detik untuk memutuskan apakah Pesilat bersangkutan dinyatakan “Fit”atau”Tidak Fit” Unfit. Setelah 60 detik Wasit akan menanyakan kepada Dokter Pertandingan apakah Pesilat bersangkutan “Fit” atau”Tidak Fit” Unfit Atas permintaan Permintaan Pendamping Pesilat Atas keputusan Wasit. Menang Mutlak. Penentuan Menang Mutlak ialah bila lawan jatuh karena serangan yang sah dan menjadi tidak dapat bangkit segera dan atau nanar, maka setelah hitungan Wasit ke 10 dan tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang Menang / Wasit Menghentikan Pertandingan Menang karena pertandingan tidak seimbang. Menang Undur Diri Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang Walk Over Kesalahan teknik pembelaan Serangan yang sah dengan lintas dengan serangan yang benar, jika karea kesalahan teknik pembelaan lawannya yang salah elakan yang menuju pada lintasan serangan, tidak dinyatakan sebagai pelangganan. Jika pesilat yang kena serangan tersebut cidera, maka Wasit segera memanggil dokter. Jika dokter memutuskan pesilat tersebut tidak fit, maka ia dinyatakan kalah teknik. Jika pesilat yang kena serangan tersebut menurut dokter fit dan tidak dapat segera bangkit, Wasit langsung melakukan hitungan teknik. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Olimpiade Di Dunia Yang Harus Anda Ketahui Ayok Sinau Nilai Positif Pencak Silat Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah Kesehatan dan kebugaran Membangkitkan rasa percaya diri Melatih ketahanan mental Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi Membina sportifitas dan jiwa ksatria Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi
Terdapat4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu: Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
PencakSilat Adalah: Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan [LENGKAP] Pencak silat adalah permainan (Keahlian) untuk mempertahankan diri. Di mana dengan mempelajari cara menangkis, cara menyerang, untuk membela diri. Dikenal juga dengan nama lain silat, pencak silat ini termasuk seni olahraga beda diri. Asal pencak silat sendiri adalah dari negara
Pencaksilat ini merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari budidaya yang sudah turun temurun. Ini sudah lama diperkenalkan di Indonesia. Pencak silat sudah tersebar ke seluruh kepulauan Nusantara sejak abad ke-7. Hal ini bisa dilihat pada masa penjajahan Belanda, pencak silat sudah ada dan dipakai untuk melawan penjajah.
. 238 328 477 67 224 330 247 289
bentuk pengajaran pencak silat pada zaman dahulu adalah